Renungan Harian Pekan Paskah III-A

Senin, 9 Mei 2011 : Hari biasa Pekan III Paskah
Kis. 6:8-15; Mzm, 119:23-24,26-27,29-30; Yoh. 6:22-29

Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. 

Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” Lalu kata mereka kepada-Nya: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Yesus kepada mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.”


MEMPERCAYAKAN DIRI
Mujizat Yesus membuat orang-orang percaya bahwa Yesus bisa menggandakan roti untuk mengenyangkan mereka. Dengan vulgar Yesus menegur mereka. Yang dikehendaki Yesus adalah agar para murid mempercayakan diri mereka pada Yesus. Apakah iman kita sudah bernuansa penyerahan diri, atau masih bergulat dengan konsep yang kita imani?

Selasa, 1O Mei 2011 : Hari biasa Pekan III Paskah
Kis. 7:51 – 8:1a; Mzm. 31:3c-4,6ab,7b,8a,17,23ab; Yoh. 6:30-35

Kata mereka kepada-Nya: “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga.” Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia.”

BISA MENERIMA LEBIH

Bagaikan diminta satu memberi dua, Yesus diminta makan biasa, tetapi memberi roti luar biasa. Pengikut Yesus semula kagum akan makanan mujizat itu dan merasa puas memakannya. Akan tetapi Yesus sebenarnya menunjuk roti yang lebih bermakna, yakni roti ilahi yang kelak akan menjawab kehausan batin umat manusia. Pernahkan kita bersyukur atas “bonus” dari Yesus itu dan tekun menerimanya?
Rabu, 11 Mei 2011 : Hari biasa Pekan 111 Paskah
Kis. 8:1b-8; Mzm. 66:1-3a,4-5,6-7a; Yoh. 6:35-40

Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

TAK MAU KEHILANGAN

Saya kehilangan kaset yang berisi instrumen kesayangan saya. Saya masih menyesal hingga saat ini. Lebih dari itu, Tuhan tak mau kehilangan kita, bukan karena kita bagus, tetapi karena Tuhan punya rencana indah untuk kita, yaitu untuk dipulihkan menjadi manusia yang secitra dengan diri-Nya. Tuhan, betapa dalam rencana-Mu untuk kami.
Kamis, 12 Mei 2011 : Hari biasa Pekan 111 Paskah
Kis. 8:26-40; Mzm. 66:8-9,16-17,20; Yoh. 6:44-51

Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”

ROTI AJAIB

Adakah orang tua yang merasa pantas mewariskan pada anak-anaknya sekedar roti? Yesus mewariskan roti, bukan roti yang masih membuat kita lapar lagi. Tetapi roti jiwa, yakni dirinya sendiri. Yesus menyebut diriNya roti yang turun dari surga. Roti hidup ini kita kita kenang dan ulang lagi dalam perayaan Ekaristi. Kalau roti itu adalah lambang, itu bisa membuat kita lapar lagi. Roti tersebut bukanlah sekedar lambang, melainkan kehadiran Yesus sendiri. Sejauh mana kita dipuaskan dalam menerima komuni suci?
Jumat, 13 Mei 2011 : Hari biasa Pekan III Paskah
Kis. 9:1-20; Mzm. 117:1,2; Yoh. 6:52-59

Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.

TEMPE JADI PIPI

Dosenku selalu berkata, “Bagaimana tempe bisa menjadi pipi?” Tak banyak orang telaten untuk menelusuri bagaimana proses tempe menjadi sari-sari yang diserap, lalu menyatu dengan tubuh dan berubah bentuk menjadi daging, tulang, pipi, dan lain-lain. Tak banyak orang yang mampu melihat rahasia ilahi ini, Tuhan yang kita sambut sehari-hari menyatu, menjadi energi, menghidupi kita. Bagaimana anda menghargai proses sehari-hari bagaimana Tuhan tinggal di dalam kita dan kita di dalam Tuhan? Tak kelihatan, kita perlu bersabar untuk melihat buahnya.
Sabtu, 14 Mei 2011 : Pesta S. Matias
Kis. 1:15-17,20-26; Mzm. 113:1-2,3-4,5-6,7-8; Yoh. 15:9-17

“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.

CINTA SUCI

Sebenarnya saya masih mencari-cari arti kata yang sering diucapkan orang yang saling mengasihi, yakni kata cinta suci; barangkali itu kata lain dari cinta sejati, cinta tanpa batas, cinta tulus, atau??? Tak tahu. Yang pasti Yesus menunjukkan bahwa cinta umat manusia bisa menjadikan Yesus bersukacita dan memuhkan kita dengan sukacita pula. Apakah anda pernah menanyakan kasih anda yang membuat Allah bersukacita?

Leave a comment