Senin, 28 Maret 2011 :
2Raj. 5:1-15a; Luk. 4:24-30
Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu. Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
TUHAN TERBANG BEBAS
Ada yang beriman secara ironis, meyakini kebesaran Tuhan tetapi pada saat yang sama tidak mengakui kebebasan Tuhan untuk bekerja bagi siapapun. Yesus sedang menghadapi masyarakat seperti itu dan mengingatkan bahwa Tuhan adalah Tuhan bagi siapapun. Naaman orang Siria itupun diselamatkan karena kepatuhan pada Tuhan yang sama. Apakah cara beriman kita menyempitkan pandangan kita atau membiarkan Tuhan bekerja tanpa batas?Biarkan Tuhan terbang bebas untuk menawarkan keselamatan bagi siapapun.
Selasa, 29 Maret 2011 :
Dan. 3:25,34-43; Mat. 18:21-35
Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta.
MATA RANTAI PENGAMPUNAN
Menonton film silat kadang menghadapkan kita pada kisah matarantai dendam. Balas dendam seolah menjadi kewajiban anak cucu. Mengenal Yesus berarti memakai mata rantai yang lain, yakni mata rantai pengampunan. Hanya itulah jalan damai Kristus. Mata rantai apa yang anda kalungkan di leher rohani anda?
Rabu, 30 Maret 2011 :
Ul. 4:1,5-9; Mat. 5:17-19
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
TAFSIRAN PANAS
Yesus meyakinkan orang-orang bahwa Ia tidak akan mengubah apapun yang ada di dalam Kitan Taurat selain menafsirkannya secara baru dan kembali pada maksud semula kitab itu ditulis. Tafsiran yang mengusik status quo selalu panas. Masa prapaskah dimaksudkan untuk hidup baru berdasarkan penemuan baru. Adakah kita terbuka untuk terus mencari dan mencari di dalam mengimani Yesus?
Kamis, 31 Maret 2011 :
Yer. 7:23-28; Luk. 11:14-23
Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata: “Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan.” Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata: “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh.
SATU KEKUATAN
Kuasa Yesus atas setan bukan karena ia bersekutu dengan setan, tetapi karena ia fokus pada kekuatan ilahi Bapa surgawi. Ada orang yang kadang berhati mendua, memanfaatkan juga persaudaraan dengan kekuatan jahat. Yesus tidak merestui jalan setan dan ia mampu mengalahkannya. Adakah kita memiliki keyakinan akan satu kekuatan?
Jumat, 1 April 2011:
Hos 14:2-10, Mk 12:28-34
“Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.” Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!” Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
MEMBUNGKAM
Beredar cerita Cina yang mengisahkan seorang suami yang membuat ribuan anak tangga di pegunungan hutan. Hal itu dilakukan karena kasih terhadap isterinya yang semula hubungannya ditentang keluarganya. Banyak orang merasa “speechless” atau tak bisa berkata apa-apa. Yesus tak bisa berkata banyak ketika menyaksikan orang yang begitu bijaksana menegaskan bahwa kasih melebihi segala sesutu.
Sabtu, 2 April 2011
Hos 6:1-6, Lk 18:9-14
Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”
KEBENARAN ORANG YANG RENDAH HATI
Apa yang membuat orang ini di benarkan? Karena ia miskin? Bukan. Karena orang ini menunjuk pada kebenaran yang sesungguhnya, bahwa manusia selalu memiliki sesuatu untuk dikoreksi. Orang tinggi hati cenderung merasa benar, mengingkari kenyataan bahwa hidupnya selalu bisa disempurnakan. Hanya Tuhan yang sempurna, tugas kita menyempurnakan diri. Mari merendahkan diri.